Imamdev.com - Nah, Anda saat ini akan mendapatkan informasi seputar tarian adat Sumatera Utara sebagai penambah informasi tentang khazanah budaya nusantara khususnya yang ada di Sumatera Utara, yang dilansir dari website Senipedia.
Tarian memang merupakan sebuah instrumen hiburan bagi setiap warga daerah yang harus selalu dilestarikan. Hal itu termasuk juga dengan tarian adat Sumatera Utara jangan sampai bisa hilang di telan oleh sang waktu.
Salah satu upaya untuk bisa tetap mengeksiskan budaya tari daerah ini, maka hendaknya pemerintah yang terkait menjadikan tari adat sebagai salah satu destinasi wisata.
Berikut Ini Nama Nama Tarian Adat Sumatera Utara
1. Tari Piso Surit
Tarian suku karo yang menggambarkan tentang seorang gadis yang sedang menantikan kedatangan sang kekasihnya. Penantian itu sangat lama dan sangat menyedihkan yang digambarkan seperti burung Piso Surit yang memanggil-manggil.
Piso bahasa Batak Karo artinya pisau dan banyak orang yang mengira bahwa Piso Surit ini nama dari sejenis pisau khas karo. Namun, sebenarnya Piso Surit merupakan bunyi dari sejenis burung yang gemar bernyanyi.
Kicau burungnya jika didengar dengan secara seksama maka sepertinya sedang memanggil-manggil dan terdengar sangat menyedihkan.
2. Tari Serampang Dua Belas
Tari ini dimainkan sebagai jenis tari pergaulan yang mengandung sebuah pesan tentang perjalanan dari kisah anak muda yang mencari jodoh, mulai dari perkenalan hingga memasuki tahap pernikahan.
Ada sebuah nilai edukasi yang ada pada tarian Serampang Dua Belas, yaitu menjadi sebuah sarana bagi masyarakat Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh terhadap generasi muda.
3. Tari Persembahan
Tari persembahan atau Tari sirih ini sering dilaksanakan pada saat sedang menyambut atau menghormati para tamu penting, tarian ini akan dilakukan oleh sepasang muda- mudi, sambil menggunakan busana adat khas Melayu yang lengkap.
Adapun tamu yang datang bisa berasal dari dalam negeri ataupun dari luar negeri, baik untuk bisnis atau hanya sekedar acara pesta raja.
4. Tari Tor-Tor Tujuh Cawan
Tarian Tor-Tor Tujuh Cawan ini mengandung arti yang ada pada setiap cawannya. Cawan 1 bermakna kebijakan, cawan 2 bermakna kesucian, cawan 3 bermakna kekuatan, cawan 4 bermakna tatanan hidup, cawan 5 bermakna hukum, cawan 6 bermakna adat dan budaya, cawan 7 bermakna penyucian atau pengobatan.
Kegunaan lainnya yaitu untuk bisa membuang semua penghalang bagi orang yang telah hadir disitu, tentunya bagi mereka yang percaya.
5. Tor-Tor Tongkat Panaluan
Sebuah tongkat bersifat magis yang terbuat dari kayu yang diukir dengan menggunakan gambar kepala manusia dan binatang, adapun panjang tongkatnya diperkirakan 2 (dua ) m sedangkan tebalnya / besarnya sekitar 5-6 cm.
Dalam suku batak tongkat panaluan ini dipakai oleh para datu pada saat upacara ritus, dan tongkat ini akan dipakai para datu (dukun) dengan menggunakan tarian tortor yang diiringi dengan gondang (gendang) sabangunan.
6. Tarian Tor-Tor Sigale-Gale
Sigale-gale merupakan nama dari sebuah patung yang dibuat dari kayu yang fungsinya sebagai pengganti dari anak raja Samosir yang sudah meninggal.
Maka untuk menghibur raja dibuatlah patung kayu dan diberi nama Sigale-Gale yang digerakkan oleh manusia.
7. Tari Souan
Tari ini merupakan sebuah tari ritual, yang dahulunya tari ini dibawakan oleh seorang dukun sambil membawa sebuah cawan yang berisi sesajen sebagai media penyembuhan penyakit bagi setiap masyarakat sekitar.
8. Tari Toping-Toping (Huda-Huda)
Tari adat ini dilaksanakan pada saat ada acara duka cita yang ada di kalangan keluarga Kerajaan. Toping-toping atau huda-huda terdiri dari 2 (dua) bagian.
Bagian pertama huda-huda yang dibuat dari bahan kain yang memiliki paruh burung enggang yang menyerupai kepala burung enggang yang konon orang tua atau burung engganglah yang akan membawa roh setiap orang yang sudah meninggal untuk bisa menghadap yang kuasa.
Bagian kedua yaitu manusia yang memakai topeng yang disebut dengan topeng dalahi dan topeng ini akan dipakai oleh laki-laki dan wajah topengnya menyerupai wajah laki-laki yang kemudian topeng daboru yang dipakai oleh perempuan karena topengnya menyerupai wajah perempuan.
9. Tari Manduda
Tarian Manduda ini menggambarkan tentang kehidupan para petani yang sedang turun kesawah dan gembira, mulai dari menanam padi hingga suasana menuai padi.
Gerak memotong padi, mengirik serta menampis padi akan tergambarkan melaui motif-motif gerakan tarinya yang terlihat lemah gemulai dan lincah.
10. Tarian Balanse Madam
Tari Balanse Madam ini merupakan sebuah kesenian tari yang berupa sebuah peninggalan budaya lama yang sudah ditransmisikan dengan secara turun temurun dalam masyarakat suku Nias yang ada di Seberang Palinggam.
11. Tari Baluse
Merupakan tari perang ala masyarakat Nias. Tarian adat ini berasal dari Nias Selatan, yang sekarang ini, jenis tari baluse ini akan digunakan untuk penyambutan tamu atau para wisatawan.
Penutup
Demikianlah, informasi mengenai 11 Tari Tradisional Sumatera Utara beserta penjelasannya. Semoga informasi di atas bisa Bermanfaat. Terima kasih.